Kamis, 03 Juli 2008

Drama Penerimaan Siswa Baru

Tahun ajaran telah berakhir. Saatnya bagi para orang tua untuk melihat hasil belajar putra-putrinya di sekolah masing-masing. Raut muka bahagia tergambar dalam wajah anak-anak yang baru saja menyelesaikan belajarnya. Para orang tua pun terlihat puas melihat hasil belajar putra-putrinya selama menempuh pendidikan. Namun bagi orang tua yang putra-putrinya telah lulus dari sebuah institusi pendidikan, hal tersebut tidak berlaku. Kebahagiaan bagi mereka hanyalah sesaat. Selanjutnya yang harus dipikirkan kembali adalah kelanjutan pendidikan putra-putrinya. Keadaan ini layaknya sebuah drama. Suatu hal yang kontras antara rasa bahagia, dan harap-harap cemas.

Setiap tahun ajaran baru, selalu ada saja orang tua yang dipusingkan dengan penerimaan siswa baru. Mulai dari memikirkan sekolah mana yang tepat bagi putra-putrinya, hingga memikirkan masalah dana yang harus disediakan orang tua bagi kelanjutan pendidikan putra-putrinya. Setiap orang tua pasti menginginkan pendidikan yang terbaik bagi putra-putrinya. Untuk memilih sekolah yang tepat bagi putra-putrinya, harus dipertimbangkan juga nilai si anak sendiri. Apakah nilai yang diraih oleh si anak dapat memenuhi syarat untuk memasuki sekolah yang diinginkan. Masalah ini cukup membuat orang tua cemas, apakah nantinya putra-putri mereka bisa masuk di sekolah yang diharapkan atau tidak. Bagi orang tua yang nilai putra-putrinya tinggi, tentu tidak menjadi masalah. Namun bagi orang tua yang nilai putra-putrinya pas-pasan, tentu harus pintar-pintar mengatur strategi untuk memilih sekolah mana yang sesuai dengan nilai putra-putrinya. Bila ternyata nilai putra-putrinya tidak dapat melampaui passing grade yang ada di sekolah pilihannya, orang tua harus segera mencabut berkas pendaftaran dari sekolah tersebut dan mencari alternatif sekolah lain yang aman bagi nilai putra-putrinya.

Untuk mengurangi kerepotan orang tua yang harus memasukkan berkas dan mencabut berkas serta mengunjungi sekolah-sekolah yang diinginkan, di beberapa kota telah diterapkan sebuah sistem penerimaan siswa baru yang lebih praktis yaitu sistem Penerimaan Siswa Baru Online (PSB Online). Sistem ini cukup dapat mengurangi kerepotan orang tua di tengah sederetan masalah yang dihadapi ketika penerimaan siswa baru tiba. Para orang tua tidak harus kesana-kemari mengunjungi sekolah-sekolah yang akan dituju untuk mendaftarkan putra-putrinya. Cukup mengunjungi sekolah terdekat untuk dapat mendaftarkan putra-putrinya di sekolah yang diharapkan berikut alternatifnya. Mekanismenya, calon siswa baru mendatangi sekolah terdekat yang ada di daerahnya. Kemudian calon siswa baru diminta untuk mengisi blangko pendaftaran. Dalam blangko pendaftaran, calon siswa baru diminta memilih beberapa sekolah yang akan dituju. Pilihan sekolah ini disusun berdasarkan prioritas sekolah mana yang lebih diutamakan akan dimasuki terlebih dahulu. Kemudian, pihak sekolah mengirimkan blangko tersebut kepada pusat data base dan kemudian hasil dari blangko-blangko yang telah diisi para calon siswa baru tersebut dijadikan satu dan calon siswa baru mulai diranking berdasarkan nilai yang didapatnya, di setiap sekolah yang dipilihnya.

Sistem ini jelas lebih praktis dan dapat sedikit mengurangi beban orang tua yang tidak harus memikirkan lagi untuk mencabut berkas pendaftaran putra-putrinya jika nilai putra-putrinya tidak melampaui pasing grade pada sekolah pilihan pertama. Secara otomatis, calon siswa baru akan dimasukkan pada sekolah alternatif kedua. Begitu seterusnya sampai tiba pada pilihan terakhir. Mengenai hasilnya, orang tua juga tidak perlu jauh-jauh datang ke sekolah. Hasilnya dapat dilihat di internet yang akan diup-date setiap waktunya.

Sistem Penerimaan Siswa Baru Online ini bukannya tanpa kelemahan. Apabila strategi yang diambil salah, bukan tidak mungkin calon siswa baru tidak mendapat sekolah. Hal tersebut bisa saja terjadi jika sampai dengan pilihan alternatif yang terakhir ternyata nilai si anak tetap belum melampaui passing grade sekolah alternatif terakhir pilihannya. Oleh karena itu, dalam memilih sekolah harus tetap memperhitungkan apakah dengan nilai yang didapatkannya, calon siswa baru dapat masuk ke sekolah yang diinginkan.

Sistem PSB Online terbukti dapat sedikit meringankan beban orang tua saat penerimaan siswa baru tiba. Keberhasilan sistem PSB Online yang baru diterapkan di beberapa kota di Indonesia patut dicontoh oleh daerah-daerah lain. Kedepannya diharapkan PSB Online dapat diterapkan di lebih banyak kota. Dengan PSB Online ini, daharapkan dapat meringankan beban pikiran orang tua yang harus memikirkan banyak hal ketika putra-putrinya harus memasuki sekolah yang baru.

Penerimaan siswa baru memang selayaknya sebuah drama. Ada rasa kebahagiaan karena sang buah hati telah menyelesaikan satu jenjang pendidikannya, Namun ada juga rasa harap-harap cemas yang melanda orang tua. Bagaimanakah kelanjutan studi putra-putrinya? Apakah putra-putrinya bisa mendapat pendidikan yang terbaik? Sekolah manakah yang cocok bagi putra-putrinya? Berapakah dana yang harus disiapkan? Semua berkecamuk dalam hati orang tua. Hal tersebut akan terus berulang sepanjang tahun. Tetapi paling tidak, dengan PSB Online, keresahan orang tua dapat sedikit terringankan.

Tidak ada komentar: